2009-02-20

Pada suatu hari, seorang wanita muda yang baru saja menikah mengunjungi ibunya.

Mereka duduk di sebuah sofa dan menikmati segelas air teh dingin.Ketika mereka sedang berbincang-bincang mengenai kehidupan,pernikaha n,tanggung jawab dalam hidup serta kewajiban, sang ibu dengan perlahan menaruh sebongkah es batu ke dalam gelasnya dan menatap wajah anak perempuannya .

“Jangan lupakan sahabat-sahabat wanitamu.” nasihatnya, sambil mengaduk-ngaduk daun teh di
bawah gelasnya.
“Mereka akan menjadi orang yang penting bagimu ketika usiamu makin tua. Tidak peduli seberapa dalam kau mencintai suamimu, seberapa banyak anak-anak yang kau miliki, kau masih
tetap harus memiliki sahabat wanita.
Ingatlah untuk berjalan-jalan bersama mereka, melakukan hal bersama- sama dengan mereka.
Dan ingat bahwa mereka bukan hanya sekedar sahabat wanitamu, tetapi mereka akan menjadi
saudara, anak dan yang lainnya. Kau akan membutuhkan sosok wanita yang lain. Wanita
selalu begitu.”

“Sungguh nasihat yang aneh,” pikir si wanita muda.

“Bukankah aku baru saja menikah? Bukankah aku baru saja bergabung dalam dunia
pasangan-pasangan muda? Sekarang saya adalah seorang istri, orang dewasa,bukan anak
perempuan kecil yang memerlukan teman main perempuan lainnya!
Tentu saja keluarga yang akan kami bina dapat membuat hidup saya lebih berarti.”

Tetapi, ia mendengarkan nasihat ibunya; ia terus berhubungan dengan sahabat-sahabat wanitanya dan bertemu dengan semakin banyak sahabat setiap tahun. Ketika tahun demi tahun berlalu, ia mulai merasakan betapa benar nasihat yang diberikan ibunya. Ketika waktu dan keadaan mengubah keberadaan mereka sebagai wanita dengan segala misterinya, sahabat-sahabat wanitanya tetap berada dalam kehidupannya.

Setelah hidup selama 50 tahun dalam dunia ini, inilah fakta-fakta yang saya dapatkan dari
memiliki sahabat wanita:

Sahabat wanita akan menjaga rahasiamu.
Sahabat wanita akan memberikan nasihat ketika kau membutuhkannya.
Sahabat wanita tidak selalu mengatakan apa yang kau lakukan benar, tetapi mereka bersikap jujur.

Sahabat wanita akan terus mengasihimu, meskipun ada perbedaan pendapat.
Sahabat wanita akan tertawa bersama-sama denganmu, dan lelucon kosong sama
sekali tidak diperlukan hanya untuk sebuah tawa.
Sahabat wanita akan menolongmu keluar dari hubungan-hubungan yang buruk.
Sahabat wanita menolongmu mencarikan rumah tinggal yang baru, membantu mengepak barang dan pindah.

Sahabat wanita akan membantu membuat sebuah pesta untuk anak-anakmu mereka menikah
atau memiliki anak, manapun yang lebih dulu terjadi.
Sahabat wanita akan selalu berada di sampingmu, dalam suka maupun duka.
Sahabat wanita akan menempuh badai, topan, panas, dan kegelapan untuk mengeluarkan kau
dari keputusasaan.

Sahabat wanita akan mendengarkan ketika kau kehilangan pekerjaan atau seorang kawan.
Sahabat wanita akan mendengarkan ketika anak- anakmu mengecewekanmu.
Sahabat wanita akan menangis bersamamu ketika orang yang dikasihimu meninggal.
Sahabat wanita menghiburmu ketika kau dikecewakan oleh banyak dalam
kehidupanmu.
Sahabat wanita membantumu untuk bangkit kembali ketika pria kau cintai pergi
meninggalkanmu.
Sahabat wanita senang ketika mereka melihatmu bahagia, dan bersedia mencari dan melemparkan apa yang tidak membuatmu bahagia.

Waktu berlalu…Kehidupan berjalan..
Jarak memisahkan.. .Anak-anak beranjak dewasa..
Cinta hilang dan pergi..Hati yang hancur..
Karir berakhir..Pekerjaan berganti..
Orang tua meninggal..Rekan- rekan melupakan kebaikan..

TETAPI, sahabat-sahabat wanita akan terus mendampinginmu, meskipun waktu dan jarak
yang terpaut sangat jauh. sahabat wanita tidak akan lebih jauh dari orang-orang yang
membutuhkan.

TERIMA KASIH SAHABAT….. ……

2009-02-16

Kompas tanggal 7 dan 8 Januari 2009 memuat berita tentang matinya ikan karambah di danau Maninjau. Dinas kelautan dan Perikanan Sumatera Barat memperkirakan bahwa hingga tanggal 7 Januari 2008 13.413 ton ikan mati di sekeliling Danau Maninjau. Kerugian ditaksir tidak kurang dari Rp 134 miliar. Dari 7 Nagari di seputar Maninjau enam diataranya terkena kematian massal ikan. Enam Nagari itu adalah Koto Malintang, Tanjung Sani, Sungai Batang, Koto Kaciak, Koto Gadang, dan Bayur.

Ini adalah tragedi yang berulang secara periodik yang menimpa para peternak ikan karamba di Danau Maninjau. Pada tahun 2000 yang lalu bukan hanya peternak ikan yang panik, tapi juga Pemda Sumbar dan pemerhati lingkungan. Pada saat itu bukan hanya ikan karamba yang mati, tapi juga air danau berubah menjadi keruh kehijauan. Kami pada bulan Maret tahun 2000 menulis di koran Mimbar Minang tentang terjadinya “Algal Bloom” atau ledakan pertumbuhan Algal di perairan Maninjau akibat konsentrasi Nitrogen yang terlalu tinggi.

Dugaan selama ini selalu berkisar pada peristiwa naiknya belerang dari dasar danau akibat angin kencang yang terjadi sebelumnya. Tapi melihat pada pertumbuhan jumlah karamba yang terus meningkat yang berarti terus meningkatnya jumlah ikan yang dipelihara di perairan danau tersebut, patutlah untuk diduga keras terjadinya endapan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar danau yang terus menumpuk dari waktu ke waktu. Dengan pemeliharaan intensif dan bibit unggul 1.5-2.0 kg pakan akan menghasilkan 1 kg daging ikan. Dapatlah disimpulkan bahwa sisa pakan dalam bentuk kotoran ikan yang jatuh ke perairan sekitar 50% dari pakan yang diberikan. Secara kimiawi, kotoran ini akan berubah menjadi amoniak dan amonium (NH3 dan NH4) yang oleh bakteri pengurai akan dirubah menjadi Nitrit (NO2) yang bersifat racun bagi ikan. Lebih lanjut Nitrit akan diuraikan menjadi Nitrat yang tidak berbahaya seperti Nitrit, tapi merangsang pertumbuhan Algae. Adalah benar bahwa angin keras akan dapat membongkar tumpukan Nitrit ini dari dasar danau.

Disamping kotoran ikan karamba itu sendiri, dari pengamatan tampak bahwa Danau Maninjau memang juga berfungsi sebagai TPA raksasa. Penduduk masih menjadikan danau sebagai tempat pembuangan sampah hariannya.

Bentuk fisik danau Maninjau sendiri yang berupa cekungan dengan sawah yang menghampar pada dinding cekungan itu merupakan kasus sumber pencemaran tersendiri bagi danau yang cantik ini. Sebagaimana diketahui, petani kita sangat boros dalam penggunaan urea dan pupuk lain yang menggunakan Nitrogen (NPK). Sisa-sisa pupuk inipun pada akhirnya akan dihanyutkan air menuju danau Maninjau.

Secara menyeluruh tumpukan kotoran ikan, sampah rumah tangga & restoran, serta sisa Nitrogen dari pupuk ini akan meningkatkan kadar nitrit di perairan ini.

Yang menambah beratnya masalah adalah bahwa air yang “dibilas” yaitu air yang masuk dan keluar danau relatif kecil. Pengeluaran pada Batang Antokan sering diperkecil karena berkurangnya debit air danau. Kotoran yang terus bertumpuk pada volume air yang hampir tetap, jelas akan meningkatkan konsentrasi Nitrit.

Kompas lebih lanjut melaporkan bahwa sebelumnya terjadi hujan lebat terus menerus di kawasan danau. Peternak ikan hias punya masalah sendiri dengan air hujan ini pada kolam mereka. Air hujan pada hakekatnya adalah air suling yang merupakan bagian dari siklus hidrologi. Hujan lebat dalam durasi panjang berpotensi merubah kesadahan air kolam (atau danau). Perubahan kesadahan akibatnya sama dengan perubahan keasaman (pH). Sejumlah ikan akan mati akibat perubahan mendadak ini.

Pencemaran lingkungan seperti ini tidak saja akan membunuh ikan karamba, tapi juga ikan jenis lainnya seperti bada danau Maninjau yang kalau sudah diasapi akan menjadi bada hitam yang gurih. Bada hitam adalah salah satu icon Maninjau.

Dapatlah disimpulkan bahwa Pemda Sumbar dan Pemda Kabupaten Agam perlu menangani permasalahan ini secara komprehensif dengan melakukan penelitian dan studi yang melibatkan para ahli peneliti yang berkompeten.

Buntut dari dari studi dan penelitian ini akan mengarah ke arah penataan dan regulasi, seperti pembuangan sampah, pembatasan jumlah karamba, dan lain-lain. Danau Maninjau adalah salah satu objek utama pariwisata Sumbar. Karamba yang terlalu banyak akan mengurangi keindahan danau yang justru merupakan potensi wisatanya.

Jika pencemaran mengarah kembali ke kasus “Algal Bloom” , maka air danau akan menjadi keruh, berbau, dan menimbulkan rasa gatal. Wisatawan mana yang mau mandi atau merendam kakinya pada air yang seperti itu, atau makan di restoran yang terletak di tepi danau ini. Ini juga kasus yang sebenarnya perlu masuk ke dalam agenda MAPPAS (Masyarakat Peduli Pariwisata Sumbar), dalam kaitannya dengan alternatif upaya optimasi pengembangan kawasan wisata Maninjau.

Disadur dari kadaikopi.carpediem123.com

2009-02-10


Dinar adalah mata uang emas dengan berat 4.25 gram yang biasa digunakan di zaman Nabi. Nilainya tetap/stabil tidak jatuh dimakan inflasi karena bergerak bersama dengan harga emas. Sebagai contoh menurut satu hadits (Bukhari) harga 1 ekor kambing pada zaman Nabi sekitar 1 dinar (saat ini sekitar Rp 900 ribu). Ternyata saat ini nilainya pun tidak jauh beda. Harga satu kambing sekarang juga sekitar satu dinar.

2009-02-09



Seorang teman dari kawannya sahabat bercerita kepada kami:

Suatu siang aku makan di sebuah warteg (Warung Tegal). Warung ini sering aku lewati. Biasanya aku tidak pernah tertarik pada warung yang satu ini. Warung ini terletak menyempil diantara kios-kios lain dan sangat tidak menarik penampilannya, namun entah mengapa hari itu aku merasa tertarik untuk makan di sana. Warung itu sepi sekali. Selama aku makan hanya beberapa orang saja yang datang untuk memesan makanan untuk dibawa pulang, jadi hanya aku sendiri saja yang makan di sana.

Aku memesan nasi berikut sayur tahu dan rendang ati-ampela ayam serta air dingin segelas. Ternyata makanannya cukup sedap dan air dinginnya-pun dipenuhi dengan es batu yang besar sehingga aku bisa menambahkan air putih jika kurang. Aku sangat menikmati makan siangku. Bahkan aku sempat minta tambah nasinya. Selesai makan aku menyalakan sebatang rokok. Aku berencana untuk berlama-lama menikmati rokok dan air dingin di sana.

Baru dua atau tiga hisapan rokokku, masuk seorang lelaki tua. Mungkin dia seumur denganku namun karena hidupnya susah menjadikan dia terlihat lebih tua. Dia masuk sambil berkata lirih kepada si penjual, “Ibu, tolong buatkan saya makan tiga ribu rupiah saja.” Aku tersentak, apa yang akan dia dapatkan dengan tiga ribu rupiah untuk makan pada saat sekarang ini. Segera saja aku bangun memanggil si penjual dan minta dihitung berapa yang aku makan. Delapan ribu rupiah untuk semua yang aku makan berikut air dinginnya. Aku keluarkan uang sepuluh ribu rupiah dan berkata kepada si penjual, “Ini sepuluh ribu rupiah, kembaliannya tambahkan pada pesanan Bapak ini.” Bapak tadi kaget dan langsung mengucapkan terimakasih kepadaku. Tidak hanya sekali dia mengucapkan terimakasih, tetapi berkali-kali selama aku masih mengemasi barang-barangku di atas meja. Wajahnya terlihat begitu gembira seolah-olah baru mendapatkan lotere. Dan terakhir dia berkata, ”hati-hati di jalan semoga selamat.”

Ketika aku berjalan keluar menuju kendaraanku aku berfikir, mengapa hanya dua ribu rupiah sisa kembalian yang aku berikan kepadanya; mengapa tidak sekalian saja aku bayarkan seluruh makanannya; mengapa tidak aku bayarkan juga makanan untuk keluarganya. Tiba-tiba aku menyadari sesuatu. Dua ribu rupiah yang aku berikan kepadanya merupakan spontanitas dan ikhlas aku keluarkan. Aku tidak mengharapkan apapun darinya dengan uang dua ribu rupiah kecuali dia bisa menikmati makan siang yang lebih layak. Namun “mengapa-mengapa” yang terpikirkan timbul akibat dari ucapan terima-kasihnya dan do’anya. Aku mengharapkan ucapan terimakasihnya, aku mengharapkan imbalan dari apa yang aku keluarkan. Aku menjadi sombong karena kemampuanku, belum lagi rasa riya yang mulai menggeliat keluar. Maka segera saja aku tinggalkan tempat itu.

Sampai di situ teman dari kawannya sahabat kami berhenti bercerita. Dan mulailah kami mengomentari kisahnya, karena kami memang komentator yang baik namun buruk dalam bertindak.

Setelah mereka semua pergi, dan tinggal sendiri, saya merenungi kisah tadi. Ada satu hal, selain pelajaran ikhlas, yang saya temukan di sana. Sang Bapak dalam kisah tadi begitu mensyukuri apa yang di dapatnya, walau hanya uang sebesar dua ribu rupiah yang setara dengan dua batang rokokku. Lalu kapankah aku pernah bersyukur? Aku mendapatkan bukan hanya sepuluh kali lipat tapi bisa seratus, seribu bahkan lebih, dari apa yang didapatkan bapak tadi. Aku selalu merasa bahwa Tuhan tidak memberikan aku rejeki yang layak. Aku merasa hina di bandingkan Bapak tadi.

Ya, Tuhan-ku ampunilah aku.
Betapa aku tidak pernah mensyukuri apa yang telah engkau berikan.
Ampunilah segala prasangka yang aku tujukan kepada-Mu.
Ya, Tuhan-ku bantulah aku.
Jadikanlah aku menjadi bagian dari orang-orang yang selalu beryukur,
Seperti para Rasul-Mu.
Amien.

DIAN A.

2009-02-07

Jangan sengaja lewatkan solat. Perbuatan ini Allah tidak suka. Kalau tertidur lain cerita.

Jangan tidur selepas solat Subuh, nanti rezeki mahal (karena pagi-pagi itu membuka pintu berkat).

Jangan makan tanpa membaca BISMILLAH dan doa makan. Nanti rezeki kita dimakan syaitan.

Jangan keluar rumah tanpa niat untuk membuat kebaikan. Takut-takut kita mati dalam perjalanan.

Jangan biarkan mata liar di perjalanan. Nanti hati kita gelap diliputi dosa.

Jangan bergaul bebas ditempat kerja. Banyak buruk dari baiknya.

Jangan menangguh taubat bila berbuat dosa karena mati bisa datang tiba-tiba.

Jangan enggan untuk meminta maaf pada ibu bapa dan sesama manusia kalau memang kita bersalah.

Jangan lupa bergantung kepada ALLAH dalam setiap pekerjaan. Nanti kita sombong apabila berhasil. Kalau gagal kecewa pula.

Jangan malas untuk bersedekah. Sedekah itu memanjangkan umur dan memurahkan rezeki kita.

Jangan biasakan berbohong, kerana ia adalah ciri-ciri munafik dan menghilangkan kasih orang kepada kita.

Jangan suka menganiaya manusia atau hewan. Doa makhluk yang teraniaya cepat dimakbulkan ALLAH.

Jangan terlalu susah hati dengan urusan dunia. Akhirat itu lebih utama dan hidup di sana lebih lama dan kekal selamanya.

Jangan mempertikaikan kenapa ISLAM itu berkata JANGAN. Sebab semuanya untuk keselamatan kita.

ALLAH lebih tahu yang terbaik untuk hamba ciptaanNya.

About Me

Foto saya
Pekanbaru, Riau, Indonesia

Blogger Templates

Unordered List

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Berlangganan via email

Masukkan Alamat Email Anda:

Didukung oleh FeedBurner

JSS

Curhat

Sponsor-ku

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget